Korea Utara dikenal sebagai negara tertutup yang sangat maju dalam
bidang militer. Namun, kepemimpinan di negara ini terbilang sangat
memprihatinkan sebab sangat mengekang warganya dari segala macam hal.
Warga
Korea Utara tidak bisa melakukan segala sesuatu sesuai keinginannya
karena pemimpin yang membatasi kebebasan dasar mereka dalam melakukan
apa pun. Semua harus sesuai dengan perintah pemimpin. Kesalahan sekecil
apa pun bisa berakibat fatal di negara ini.
Termasuk dalam bidang
teknologi. Korea Utara memang masih terbuka terhadap teknologi terutama
di bidang militer. Akan tetapi, ada banyak fakta miris seputar teknologi
di negara ini yang pasti membuat semua orang tak habis pikir. Nah,
berikut Jaka akan membeberkan beberapa fakta teknologi di Korea Utara.
Mau tahu? Simak ulasannya di bawah ini!
1. Batasan Penggunaan Internet
Internet
sama sekali tidak dilarang di Korea Utara. Warganya tetap bisa
mengakses internet. Namun, tentu saja ada batasan dan peraturan yang
diberlakukan. Warga Korea Utara tidak bisa mengakses internet luar
negeri melainkan hanya bisa mengakses internet nasional saja atau yang
hanya ada di Korea Utara. Situs web yang disediakan pun sangat terbatas,
yakni hanya sekitar 30 web saja, sementara isinya kebanyakan
didedikasikan untuk pemimpin mereka yakni Kim Jong Un.
Itu
sebabnya mengapa warga Korea Utara rata-rata tidak mengetahui apa pun
yang terjadi di luar negeri. Warga Korea Utara yang diam-diam membuat
surel dan ketahuan melakukan akses internet ke luar negeri secara
ilegal, maka akan dikenai hukuman yang berat. Hanya para penguasa dan
turis saja yang boleh mengakses internet luar negeri. Itu pun tidak
boleh melanggar aturan yang ada.
2. Larangan Telepon ke Luar Negeri
Sama
halnya seperti akses internet, telepon ke luar negeri juga tidak bisa
dilakukan warga Korea Utara. Jangankan bepergian ke luar negeri,
melakukan sambungan telepon saja ke luar negeri tidak diperbolehkan.
Tidak heran, negera ini memang sangat tertutup terhadap dunia luar.
Warganya benar-benar dikekang dan tidak diperbolehkan berhubungan dengan
dunia luar.
Selain para penguasa, tidak ada seorang pun warga
Korea Utara yang boleh menelepon ke luar negeri. Bahkan di negera ini,
hanya ada dua operator seluler yang kedua-duanya diawasi dengan sangat
ketat oleh pemerintah. Jika ketahuan melakukan telepon ke luar negeri,
maka bisa dipastikan akan mendapat hukuman.
3. Penggunaan Smartphone Lokal Diawasi Pemerintah
Meski
tertutup, nyatanya jutaan penduduk Korea Utara sudah memiliki
smartphone. Hanya saja bukan smartphone layaknya Samsung atau iPhone
yang mendunia. Mereka hanya boleh menggunakan smartphone Android lokal
yang dirancang khusus dan diawasi pemerintah. Mirisnya, smartphone
tersebut tidak menyediakan akses internet ke luar negeri.
Akses
internet dalam negeri pun sangat terbatas. Bahkan ada smartphone yang
hanya bisa dipakai untuk membaca buku, bermain game, dan komunikasi
dalam negeri saja. Anehnya lagi, pengguna tidak bisa sembarangan
mendownload aplikasi seperti yang biasa kita lakukan dengan mengunjungi
Google Play Store. Di Korea Utara, jika ingin mendownload aplikasi, maka
pengguna harus mendatangi sebuah toko fisik khusus dan harus
mendapatkan izin dari pemerintah.
4. Mobil Hanya Untuk Kalangan Penguasa
Berbanding
terbalik dengan negeri kita yang jalanannya penuh dengan segala jenis
mobil, di Korea Utara, mobil di jalanan justru bisa dihitung dengan
jari. Dalam satu jam hanya ada beberapa mobil saja yang lewat bahkan
bisa jadi tidak ada sama sekali.
Mengapa? Hal ini dikarenakan
Korea Utara sangat membatasi penggunaan mobil. Hanya kalangan penguasa
saja yang boleh memiliki dan mengendarai mobil. Sementara masyarakat
lainnya bisa menggunakan transportasi umum jika ingin bepergian. Hal ini
membuat jalanan Korea Utara tampak begitu sepi.
5. Batasan Menonton Televisi
Di
Korea Utara, menonton sinetron dan acara-acara Tv lainnya secara bebas
adalah hal mustahil. Menonton televisi di Korea Utara sangat dibatasi.
Acara hiburan merupakan hal yang sangat minim bahkan nyaris tidak ada di
televisi negara ini. Bahkan hanya ada 3 saluran televisi lokal di Korea
Utara yang tayangannya pun tidak jauh-jauh dari hal-hal di dalam negeri
saja.
Meski begitu, orang-orang di Korea Utara tampaknya ada yang
nekat menyelundupkan tayangan-tayangan televisi dari luar negeri. Hal
tersebut sangat berbahaya jika ketahuan pemerintah. Sebanyak 80 orang
bahkan pernah dieksekusi di depan umum karena ketahuan menonton drama
Korea Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar