Utang tak hanya didominasi oleh sektor bisnis saja, tetapi juga
pemerintah sebagai pemegang kekuasaan atas suatu negara. Sebagian besar
negara di dunia ini memiliki utang luar negeri. Namun, perlu diketahui
bahwa utang negara tak seluruhnya merupakan utang pemerintah, tetapi
juga mencakup utang swasta.
Pemerintah suatu negara memiliki utang bukan tanpa alasan. Utang
diperlukan untuk kepentingan negara, seperti menutupi kekurangan APBN
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), modal membangun infrastruktur,
menjalin hubungan bilateral, bentuk pengakuan terhadap negara lain
terutama yang memberi pinjaman, dan lain sebagainya.
Bicara tentang utang, sebagaimana diketahui bahwa jumlah utang
Indonesia telah mencapai angka yang fantastis, yakni sebesar US$ 357,5
miliar pada awal tahun 2018. Jika dirupiahkan, nilai utang tersebut
adalah sekitar Rp 5.000 triliun. Meski nilainya begitu mencengangkan,
namun rasio utang tersebut dinilai masih aman karena berada di bawah
batas maksimal terhadap PDB sebesar 60 persen.
Jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, ternyata jumlah
utang Indonesia belumlah seberapa. Sebab itu, Indonesia tidak termasuk
dalam daftar 10 negara dengan tingkat kredit atau rasio utang tertinggi
di dunia. Menurut peringkat kredit yang diterbitkan oleh
perusahaan-perusahaan pemeringkatan kredit seperti S&P, Moody’s, dan
Fitch, berikut 10 negara dengan tingkat kredit tertinggi di dunia.
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat dikenal sebagai negara adidaya yang kekuatan
ekonominya diakui oleh seluruh negara di dunia. Namun siapa sangka,
negara super power tersebut justru menempati peringkat teratas negara dengan tingkat kredit tertinggi di dunia.
Jumlah utang negara yang dipimpin oleh Donald Trump tersebut mencapai
US$ 21 miliar atau hampir setara dengan Rp 300 ribu triliun pada tahun
2018. Dari total utang negara-negara di dunia yang mencapai US$ 63
triliun, kurang lebih 31 persennya merupakan utang Amerika Serikat.
Ditinjau dari rasionya, rasio utang Amerika Serikat terhadap PDB-nya
sebesar 107,7 persen. Hal ini menunjukkan jumlah utang Amerika Serikat
lebih besar dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan ekonominya.
Meski rasio utang terhadap PDB jauh lebih tinggi, uniknya
perekonomian Amerika Serikat tidak mengalami gejolak berarti yang
mengarah pada kebangkrutan. Hal ini disebabkan oleh tingginya
kepercayaan pasar keuangan terhadap Amerika Serikat, sehingga negara ini
tidak bangkrut meski dililit utang.
2. Jepang
Negara dengan tingkat kredit tertinggi di dunia ditempati oleh
Jepang. Jumlah utang dari negeri sakura ini mencapai US$ 11,844 miliar
atau setara dengan Rp 169 ribu triliun. Meski nominal utang tak sebesar
Amerika Serikat, namun rasio utang Jepang terhadap PDB-nya jauh lebih
besar dari Amerika Serikat, yakni sebesar 236,3 persen.
Sebagai negara maju dengan kemampuan memproduksi teknologi canggih di
kawasan Asia, cukup sulit untuk percaya bahwa negara ini memiliki utang
yang begitu besar. Meski demikian, kenyataannya kondisi perekonomian
Jepang baik-baik saja dan kegiatan ekonomi masyarakatnya tetap berjalan.
Bagaimana mungkin? Hal ini disebabkan oleh keunggulan Jepang dalam
mengelola utangnya yang didukung dengan kepemilikan aset. Selain itu,
sebagian besar utang yang melilit negara ini bersumber dari dana
rakyatnya sendiri.
3. Cina
Dari tahun ke tahun perekonomian Cina mengalami perkembangan yang signifikan. Bahkan kini berambisi menjadi negara super power
di kawasan Asia. Tak hanya memiliki wilayah negara yang luas, Cina juga
dikenal sebagai salah satu negara dengan populasi penduduk terbesar di
dunia. Tak heran jika negara ini membutuhkan banyak dana untuk membangun
negerinya. Benar saja, Cina menduduki peringkat ketiga negara dengan
tingkat kredit tertinggi di dunia.
Pada tahun 2018, jumlah utang Cina mencapai US$ 4.976 miliar atau
jika dirupiahkan setara dengan Rp 71 ribu triliun. Jumlah tersebut
menghasilkan rasio utang terhadap PDB Cina sebesar 44,3 persen. Meski
utang yang dimiliki cukup besar, namun utang tersebut sebagian besar
merupakan utang korporasi atau swasta yang ada di Cina. Akibat utang
yang berjumlah besar ini, Cina diganjar dengan penurunan peringkat
kredit oleh Moody’s, sehingga berdampak pada turunnya minat investor
untuk berinvestasi di negara ini.
4. Italia
Peringkat keempat negara dengan tingkat kredit tertinggi di dunia
diduduki oleh Italia. Jumlah utang yang dimiliki negara ini adalah
sebesar US$ 2.454 miliar atau setara dengan Rp 35 ribu triliun. Rasio
utang terhadap PDB mencapai 132,6 persen.
Tak seperti Amerika Serikat dan Jepang, beban utang yang melilit
Italia berdampak negatif terhadap perekonomian negaranya. Italia
mengalami defisit yang mengakibatkan kondisi ekonominya mengalami
keterpurukan. Hal ini disebabkan ketidakmampuan Italia mengelola utang
yang begitu besar.
Dengan utang yang besar, Italia mengalami pertumbuhan ekonomi yang
lambat dengan tingkat pengangguran yang tinggi. Sebab itu, pemegang
otoritas di negara ini tidak menaikkan pajak untuk membayar utang. Hal
ini justru mengakibatkan Italia menghadapi risiko gagal bayar dan memicu
terjadinya krisis ekonomi.
5. Perancis
Perancis merupakan salah satu negara dengan infrastruktur dan
fasilitas transportasi yang sangat maju di wilayah Eropa. Sayangnya
kemajuan tersebut tak mampu menghindarkan negara ini dari utang. Dari 10
negara dengan tingkat kredit tertinggi di dunia, Perancis menduduki
peringkat kelima dengan jumlah utang sebesar US$ 2.375 miliar atau
setara dengan Rp 34 ribu triliun. Jumlah utang tersebut menghasilkan
rasio utang sebesar 96,3 persen terhadap PDB negara yang terkenal dengan
menara Eiffel ini.
Seperti halnya Italia, utang yang menjerat Perancis menyebabkan
perekonomian di negara tersebut terpuruk. Dari tahun ke tahun, Perancis
terus mengalami defisit sehingga memicu jumlah utang yang semakin besar.
6. Jerman
Satu lagi negara di kawasan Eropa yang masuk dalam kategori negara
dengan tingkat kredit tertinggi di dunia, yaitu Jerman. Cukup
mencengangkan mengingat negara ini dikenal sebagai eksportir ketiga di
dunia. Seharusnya hal tersebut menjadikan ekonomi Jerman semakin kuat.
Namun faktanya, negara ini pun tak lepas dari jeratan utang. Jumlah
utang Jerman mencapai US$ 2.491 miliar yang digunakan untuk membiayai
pembangunan di negara tersebut.
7. Inggris
Siapa yang tidak tahu Inggris? Negara monarki di Eropa inipun tak
lepas dari jeratan utang, meski tampak sebagai negara kaya dengan
pembangunan dan fasilitas umum yang demikian maju. Bahkan, negara Ratu
Elizabeth ini harus mengalami imbas dari krisis ekonomi pada tahun 2008.
Padahal, rasio utang terhadap PDB pada tahun sebelumnya hanya sebesar
44 persen saja. Artinya, pertumbuhan ekonomi Inggris lebih besar
dibandingkan dengan total utangnya. Sepuluh tahun berselang, jumlah
utang negara ini bukannya menurun tetapi justru mengalami kenaikan, yang
pada awal 2018 mencapai US$ 2.343 miliar.
8. Brazil
Brazil dilaporkan termasuk salah satu negara dengan tingkat kredit
tertinggi di dunia. Jumlah utang negara ini mencapai US$ 1.501 miliar
pada tahun 2017. Bahkan, rasio utang negara ini terhadap PDB-nya terus
mengalami peningkatan. Artinya, jumlah utang Brazil dari tahun ke tahun
terus mengalami kenaikan.
Jumlah utang yang demikian besar memicu keterpurukan ekonomi di
Brazil. Tak heran, sebab besarnya utang tak dikelola dengan baik untuk
hal-hal yang produktif, tetapi justru dikorupsi oleh oknum pejabat yang
tidak bertanggung jawab. Hal ini berdasarkan laporan bahwa Brazil sering
menghadapi skandal korupsi dalam jumlah yang besar.
9. India
India merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk terbesar
di dunia setelah Cina. Hal ini menyebabkan negara yang kaya akan ragam
budaya tersebut membutuhkan dana yang cukup besar untuk membangun
negeri, termasuk sumber daya manusianya. Kebutuhan dana tersebut
sebagian bersumber dari utang luar negeri. Sebab itu, India termasuk
dalam negara dengan tingkat kredit tertinggi di dunia dengan jumlah
utang mencapai US$ 1.103 miliar. Dalam hal ekonomi, kondisi perekonomian
India tak jauh berbeda dengan Indonesia, di mana mata uang India begitu
responsif terhadap perubahan suku bunga Amerika Serikat.
10. Kanada
Perekonomian Kanada mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari
tahun ke tahun. Meski demikian, negara ini tergolong dalam negara yang
tingkat kreditnya tertinggi di dunia dengan jumlah utang mencapai US$
893 miliar. Jumlah utang tersebut tercatat sebagai utang tertinggi
sepanjang sejarah negara terkait. Meski demikian, kemampuan pemerintah
mengelola utang secara berangsur mampu memperbaiki kondisi ekonomi
Kanada. Bahkan banyak ahli keuangan yang memprediksi adanya penurunan
jumlah utang Kanada di tahun 2018.
Kepemilikan utang tentu tak hanya didominasi oleh kesepuluh negara
tersebut, masih banyak negara yang terjerat dalam utang meski nilai atau
jumlahnya tidak sefantastis kesepuluh negara di atas. Berikut dapat
ditunjukkan jumlah utang negara-negara di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar